Mengenali dan keluar dari zona lemahmu.

Terkadang manusia memiliki tujuan yang besar, namun karena beberapa alasan tak dapat dicapai atau tidak berjalan sesuai rencana.

Ketika hal ini terjadi, tanyakan beberapa pertanyaan ini pada dirimu sendiri…

  • Apa kira-kira hal yang membuat tujuan tersebut tak berhasil dicapai?
  • Apa yang kamu rasakan ketika hal ini terjadi?
  • Apakah kamu mungkin mencegah dirimu sendiri untuk melihat perubahan yang mungkin dapat kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
  • Apakah mungkin kamu merasa tidak berdaya dan terjebak dalam angan-anganmu sendiri?

Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kini saatnya Lumina membantumu menyusun strategi untuk keluar dari perasaan terjebak itu…

1. Organisir narasi dalam kepalamu

Bagaimana narasi dalam kepalamu ketika mulai kesulitan menemukan cara dalam mencapai tujuan? Apakah terlintas peristiwa-peristiwa di masa lalu?

Refleksikan ke dalam diri, tanyakan mengapa dirimu masih terjebak dalam ingatan tersebut. Kenali perasaan apa yang timbul. Lalu, jelaskan kepada diri sendiri, apa artinya pengalaman tersebut untukmu. Tanyakan lagi, apa yang bisa kamu lakukan untuk belajar dari pengalaman itu.

Merefleksikan diri dapat menjadi langkah awal untuk mengenal diri dan segala keterbatasannya atau hal-hal yang justru membatasinya, dan juga potensi yang mungkin bisa dikembangkan namun tak disadari sebelumnya.

Hal ini juga bisa membantumu untuk beralih dari masa lalu, yang tentu artinya tak semata-mata tentang melupakan. Lebih dari itu, beralih dari masa lalu mengizinkan kamu untuk mengikhlaskan dan melepaskan hal-hal yang tak lagi berada dalam kendalimu. Berpindah dari masa lalu membantumu untuk melanjutkan hidup setelah masa lalu itu terjadi, belajar dari pengalamannya, dan memaafkan segala kesalahan yang mungkin pernah kamu buat di dalamnya.

2. Melihat dari sudut pandang yang berbeda

Pengalaman diri tentang ketidak berhasilan bisa jadi jangkar yang dapat membuatmu tak dapat bergerak kemana-mana. Hal ini terjadi karena rasa takut bahwa sesuatu akan terulang kembali masih segar dalam ingatan. Maka tarik dirimu menuju realita, sadari bahwa kini diri telah berada di sini, saat ini. Seperti kemungkinan bahwa sesuatu mungkin akan berjalan tidak seperti yang diharapkan, namun kemungkinan bahwa sesuatu akan berjalan baik juga tetap ada kan?

Mulailah untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Ketidaknyamanan yang kamu alami justru menjadi permulaan untuk mengenali potensi diri yang lain. Dalam Lumina, terdapat 24 kualitas diri yang kamu miliki. Ke-24 kualitas ini mewakili berbagai karakteristik kepribadian yang menjadi preferensi masing-masing orang. Setiap orang bahkan dapat menampilkan karakteristik ini dalam bentuk dan perilaku yang berbeda-beda sesuai kebutuhan mereka.

Ketika mencapai tujuan mungkin kamu bukanlah orang yang nyaman dengan rencana spontan, jangan terpaku sampai di situ ya… Kamu boleh saja membuat perencanaan yang lebih terstruktur dengan timeline waktu yang jelas, loh! Ingat, ada banyak jalan menuju Roma, maka berhentilah sejenak, dan pilih dengan bijak jalan mana yang harus kamu ambil.

3. Terbuka dengan perubahan-perubahan kecil

Perubahan merangsang berbagai bagian otak yang meningkatkan kreativitas dan kejernihan berpikir. Perubahan rutinitas sehari-hari boleh juga dicoba apabila kamu mengalami perasaan terjebak.

Mulailah dari persona underlying-mu, ketika tidak sedang mengemban tanggung jawab profesional, dimana kamu bisa menjadi nyaman menjadi dirimu yang sebenarnya. Cobalah hobi baru, atau hobi lama yang mungkin sudah jarang kamu lakukan. Bersantailah, atau justru sibukkan diri dengan hal-hal yang menyenangkan hati. Perubahan-perubahan kecil pada kebiasaan ini bisa jadi penyegaran yang kamu butuhkan

4. Percaya pada diri sendiri

Langkah pertama untuk percaya pada diri sendiri dapat dimulai dengan mengenali keraguan yang kamu miliki. Pelajari reaksi seperti apa yang kamu berikan terhadap situasi tertentu. Hal ini dapat menjadi permulaan untuk kembali membingkai keraguan pada dirimu sebelum akhirnya diselesaikan dengan baik.

Lepaskan kalimat-kalimat seperti, “saya tidak bisa,” atau, “saya tidak tahu”. Ganti dengan, “saya belum bisa melakukannya, tapi saya akan menemukan cara paling nyaman untuk mengerjakannya,” atau, “saya belum mengetahui hal ini sekarang, namun akan selalu ada jalan keluar dari setiap masalah.”

Dalam Lumina, semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka masing-masing yang tanpa batas. Hal ini memungkinkan karena manusia tidak hanya tentang hitam dan putih, lebih dari itu manusia merupakan makhluk yang unik dan kompleks. Traits kepribadian yang unik dan kompleks ini akan membantumu untuk menemukan cara terbaik dan paling nyaman yang bisa kamu tampilkan, tentu saja sesuai dengan preferensimu.

5. Pupuklah harapan

Kekecewaan adalah hal yang lumrah terjadi apabila kamu tidak dapat memenuhi ekspektasi. Namun jangan biarkan hal ini membuatmu menjadi tidak berdaya. Pesimisme bisa saja mendominasi perasaanmu, tapi jangan terpaku terlalu lama.

Kini saatnya kamu mengambil jeda sejenak agar dirimu kembali pada posisi netral.

Dukungan emosional dan spiritual bisa jadi jawaban yang tepat. Kembalilah pada dirimu sendiri, renungkan dan kenali hal-hal yang membuatmu merasa kecewa, apakah rasa itu datang dari diri sendiri atau ekspektasi di luar diri? Apa artinya rasa kecewa yang kamu rasakan? Lalu apa yang harus kamu perbuat setelahnya? Dengan begini kamu bisa memulai untuk merajut harapan baru untuk bangun dan mulai lagi besok pagi. Jangan berhenti di sini ya!


Get in touch with us

Find out how we can help you to improve your business.